Dimana Parthenonnya? Bayangkan kembali ke waktu 2.500 tahun ke kota Athena di Yunani kuno. Ini hanya tentang matahari terbit. Anda dan orang tua Anda meninggalkan rumah bata lumpur kecil Anda dan bergabung dengan pawai besar orang-orang yang mendaki bukit curam yang menjulang dari pusat kota. Pria dan wanita—juga Anda dan anak kecil lainnya—mengenakan jubah di atas tunik putih longgar yang disebut chiton (katakanlah: ky-tuns). Mengenakan pakaian ringan membantu semua orang tetap sejuk di bawah terik matahari. Ke mana semua orang pergi? Mereka menuju ke sebuah kuil yang berdiri di atas bukit. Itu terbuat dari marmer putih dengan cincin empat puluh kolom mengelilingi keempat sisinya. Ini disebut Parthenon (katakanlah: PAR-thuh-nahn). Semua orang datang ke sini untuk memuja dewi Athena. Parthenon adalah kuil khusus dewi. Keluarga Anda mengikuti parade ke depan Parthenon. Kuil ini didekorasi dengan patung-patung bercat cerah yang dibuat oleh seniman paling terkenal. Bagian luar candi megah dan indah. Namun, itu tidak sebanding dengan apa yang akan Anda lihat di dalamnya. Anda dan keluarga Anda melewati kolom dan memasuki ruangan gelap. Anda menatap ke atas. Menjulang di atas Anda adalah patung Athena yang perkasa. "Kulit" di wajahnya terbuat dari gading, dan jubahnya dilapisi lembaran emas asli—lebih dari dua ribu pon emas. Dewi perang berpakaian untuk berperang. Dia memakai helm, dan baju besi di dadanya. Dengan perisai dan tombaknya, dia siap bertarung melawan musuh Athena. Dia adalah seorang raksasa. Tingginya hampir empat puluh kaki! Bahaya apa yang mungkin datang ke kota Anda ketika Athena yang perkasa melindunginya? Sekarang melompat ke depan ke zaman modern. Anda berada di Athena lagi, di puncak bukit yang cerah, berdiri di antara kerumunan orang yang mengambil foto di depan kuil yang sama. Apa yang kamu lihat sekarang? Sebenarnya, lebih mudah untuk membuat daftar semua hal yang tidak Anda lihat. Cat di kuil hilang. Atapnya hilang. Begitu juga banyak tiang dan sebagian besar patung di luar candi. Adapun patung raksasa Athena, tidak ada jejaknya atau ruangan tempat patung itu berdiri. Selama ratusan tahun Parthenon telah hancur. Namun, tetap menjadi salah satu tempat paling terkenal di dunia. Sama terkenalnya dengan Piramida Besar Mesir dan Tembok Besar China. Dalam kasus Parthenon, bukan ukuran yang membuatnya begitu istimewa. Itu karena keindahannya. Setiap tahun, banyak turis mendaki bukit dan, di bawah terik matahari Yunani, berjalan di sekitar sisa-sisa kuil. Bahkan sebagai reruntuhan, itu tak terlupakan. Jadi apa yang terjadi dengan Parthenon? Mengapa landmark terkenal di dunia ini hampir hancur? Dan siapa yang harus disalahkan? Sinopsis Temukan reruntuhan Parthenon, salah satu tempat paling terkenal dan indah di dunia! Athena, Yunani, terkenal karena Parthenon, reruntuhan kuil kuno yang diselesaikan pada 438 SM untuk menghormati dewi Athena. Tetapi yang tidak diketahui banyak orang adalah bahwa itu hanya berfungsi sebagai kuil selama beberapa ratus tahun. Kemudian menjadi gereja, kemudian masjid, dan pada akhir tahun 1600-an berfungsi sebagai gudang amunisi. Ketika pasukan musuh menembakkan ratusan bola meriam ke Acropolis, satu langsung mengenai Parthenon. Sebagian besar patung itu hancur, tiga ratus orang meninggal, dan situs itu runtuh. Hari ini, pengunjung terus berduyun-duyun ke landmark terkenal di dunia ini, yang telah menjadi simbol Yunani Kuno, demokrasi, dan peradaban modern. Termasuk ilustrasi hitam-putih dan peta warna lipat! Detail Penulis : Roberta Edwards Penerbit : ‎ Lokakarya Penguin; Edisi ilustrasi (19 Januari 2016) Bahasa ‏ : ‎ Bahasa Inggris Paperback ‏ : ‎ 112 halaman ISBN-10 ‏ : ‎ 0448488892 ISBN-13 ‏ : ‎ 978-0448488899 Usia membaca ‏ : ‎ 8 - 12 tahun Ukuran leksikal ‏ : ‎ 860L Tingkat kelas ‏ : ‎ 3 - 7 Berat Barang ‏ : ‎ 4,4 ons Dimensi ‏ : ‎ 5,38 x 0,27 x 7,63 inci